Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

8 Perbedaan Sablon Manual dan Digital, Yang Perlu Sobat Ketahui.

Faktanya terdapat perbedaan antara sablon manual dan digital yang mendasar dan salah satunya yakni dari segi harga serta kualiatas warna, yang dapat sobat ketahui juga perbedaan lainnya dengan menyimak ulasan tentang sablon disini hingga selesai.

Perbedaan Sablon Manual dan Sablon Digital

Pasalnya di kesempatan ini, larantukagypsum.com masih akan membahas seputar sablon menyablon yang mungkin bisa berguna selain buat diri sendiri (admin), juga mungkin bisa berguna dan bermanfaat buat sobat semuanya di manapun berada!

Terutama buat sobat yang hendak merintis atau mengawali bisnis sablon ini sebagai usaha sampingan di rumah agar asap didapur selalu mengepul dan sisanya bisa buat mobil, rumah mewah atau untuk berlibur ke luar negeri, semisal : bali, labuan bajo, dan lain sebagainya. Hahahay...!!

Sudah dikatakan diartikel sebelumnya, bahwa admin juga berencana ingin membangun bisnis sablon sebagai usaha sampingan!

Karena jujur saja, pekerjaan memasang plafon gypsum hingga pengecatan rumah yang selama ini di geluti, sudah mulai muncul rasa jenuh dan bosan.

Perasaan jenuh dan bosan ini, mungkin juga di akibatkan karena sudah terlalu lama menggelutinya atau bisa jadi kurangnya hiburan dan liburan.

Selain itu minimnya anak buah yang bisa di andalkan dalam bekerja secara mandiri, juga merupakan penyebab nyata yang mengharuskan admin untuk selalu turun tangan sendiri dalam membuat plafon gypsum maupun pengecatan rumah.

Sehingga perlu sesuatu hal yang baru yang dapat di jadikan sebagai harapan untuk menghasilkan uang (money), yakni dengan mencoba usaha bisnis sablon ini sebagai penghasilan tambahan!

Akan tetapi, admin perlu mempelajarinya dulu tentang pengetahuan dasar sablon ini baik itu yang manual maupun digital!

Perlunya Pengetahuan Dasar Sablon

Adapun salah satu pengetahuan dasar sablon yang perlu di ketahui, tentunya bisa kita awali dengan mengenal lebih dulu perbedaan sablon manual dan sablon digital yang baru saja admin pelajari dan sudah admin rangkum untuk admin tuliskan kembali di sini!

Supaya pengetahuan dasar yang admin peroleh bisa berdiam lama di otak atau jika sewaktu-waktu informasi seperti ini di perlukan, maka bacaan ini bisa di buka kembali dengan mudah dan cepat.

Jadi, sebelum bisnis sablon ini terwujud! Yuk sob, kita ketahui dulu hal-hal yang membedakan antara sablon manual dengan digital!

Selain itu, dapat kita ketahui juga tentang definisi serta kekurangan dan kelebihan dari masing-masing teknik yang biasa di terapkan dalam proses penyablonan manual dan digital tersebut, baik di sini maupun diartikel sebelumnya.

Maksud dan tujuan perlunya pengetahuan dasar sablon ini, tidak lain supaya sobat nanti bisa menentukan langkah awal yang tepat dalam merencanakan usaha sablon.

Sehingga, selain tidak akan lagi membingungkan dalam menentukan langkah awal juga dapat dengan mudah memilih jenis usaha sablon mana yang sesuai dengan modal anggaran biaya yang bisa di dapat untuk di persiapkan nanti.

Pengertian (Definisi) Sablon Manual

Apa itu sablon manual ? Sablon manual yaitu proses sablon menyablon "katakan saja penyablonan baju atau kaos" dengan menggunakan peralatan-peralatan manual klasik, semisal :
  • Alat Screen yang merupakan salah satu peralatan sablon manual dengan fungsinya untuk menciptakan gambar pada objek yang akan disablon yaitu baju dan kaos tersebut.
Alat srceen itu sendiri tersedia berbagai macam variasi atau model mulai dari halus kasarnya jaring kain screen yang di miliki, lalu dari ukuran ketebalan dan juga bentuk yang dapat di sesuaikan dengan kebutuhan penyablonan manual.

Adapun kebutuhan penyablonan yang di maksud yaitu jenis screen yang di pakainya untuk membuat sablon manual haruslah menyesuaikan dengan jenis kain kaos yang akan di sablonnya, seperti :
  • Screen 48T untuk jenis kain tertentu agar dapat menciptakan kualitas warna tertentu pula,
  • Scren 90T untuk jenis kain lainnya agar penyablonan memiiki daya tahan yang lama
  • dan jenis screen-screen lainnya, yang akan kita bahas juga di diartikel terpisah nanti.
Lalu mengenai bentuk dari screen, itu biasanya screen memiliki bentuk persegi yang di bingkai dengan sebuah frame dengan berbentuk persegi pula, yang terbuat dari kayu maupun alumium, dan pada bagian tengah screennya terdapat lubang-lubang berpori yang super kecil dan halus.

Jadi proses sablon manual ini, pengerjaan penyablonannya dilakukan secara manual oleh satu orang atau lebih, di mulai dari memberikan warna dan gambar desain pada kaos hingga sampai finshing akhir.

Definisi (Pengertian) Sablon Digital

Sedangkan sablon digital yaitu pekerjaan sablon menyablon, yang prosesnya sebagian besar di lakukan oleh mesin printer dan perangkat komputer ataupun laptop.

Sehingga peran sobat yang tadinya di sablon manual sebagai seorang penyablon langsung dari mulai proses hingga finishing, kini di sablon digital telah berubah profesi sebagai seorang operator saja.

Selain itu ternyata pada sablon digital ini terdapat 2 jenis proses penyablonan yang biasa di terapkan, di antaranya yaitu:
  • Cara proses menyablon kaos yang di lakukan langsung oleh mesin direct to garment (DTG)
  • Cara proses penyablonan kaos yang di lakukan manual dengan menggunakan tranfer paper melalui mesin heat press

1. Proses Sablon Digital Dari Komputer melalui Mesin DTG

Untuk jenis proses sablon digital yang pertama, penyablonannya di lakukan dengan menggunakan perangkat komputer dan mesin DTG.

Jadi kaos yang akan di sablonnya itu di masukan langsung kedalam mesin DTG, sampai pemindahan gambar yang di desain komputer pada bidang kaos melalui mesin DTG tersebut sukses di lakukan.

Barulah kaos keluar dari mesin DTG dengan secara otomatis, untuk selanjutnya di press dengan menggunakan mesin pemanas sablon, agar gambar atau tulisan yang sudah merekat pada kaos bisa lebih kuat.

2. Proses Sablon Digital Tranfer Paper melalui Mesin Heat Press

Lalu jenis proses sablon digital yang kedua ini, dalam desain gambar atau bentuk tulisan yang akan di pindahkan ke kaos di buat terlebih dahulu di komputer untuk di cetak pada Tranfer Paper (kertas khusus) dengan bentuk mirroled (terbalik), melalui mesin printer yang sudah terisi tinta.

Kemudian tranfer paper tersebut akan di taruh tepat di bidang permukaan kaos yang akan di sablon, lalu kemudian di press dengan menggunakan mesin heat press (pemanas) agar gambar yang di tranfer paper dapat berpindah ke kaos.

Inilah 8 Perbedaan Sablon Manual dan Digital

Setelah sobat mengetahui pengertian atau definisi dari sablon manual dan digital, beserta dengan cara kerjanya di atas!

Maka uraian selanjutnya adalah tentang perbedaan sablon manual dan digital yang di nilai dari berbagai macam segi, seperti berikut ini:

1. Daya Tahan Sablon

Perbedaan sablon manual dan digital yang pertama yaitu dari segi daya tahan sablon, yang seringkali di jadikan perdebatan oleh sebagian orang yang pandai berkicau.

Perdebatan tersebut menyoal tentang teknik sablon yang mana, yang daya tahan sablonnya lebih baik! Apakah teknik sablon yang di lakukan secara manual ataukah teknik menyablon cara digital?

Meskipun, terdapat sejumlah anggapan bahwa teknik sablon manual lebih baik dalam daya tahan! Akan tetapi, daya tahan yang tercipta oleh teknik penyablonan digital pun sebetulnya bisa lebih baik.

Asalkan selalu memperhatikan jenis tinta yang di pakai, lalu dari cara pengerjaan penyablonan yang di lakukan dengan baik dan benar, serta pemilihan bahan-bahan kaos yang di gunakan.

2. Kualitas Warna Penyablonan

Dalam sablon digital, ketebalan atau banyaknya tinta yang di keluarkan oleh mesin printer biasanya cenderung lebih tipis dan sedikit, yang terkadang juga dapat membuat gambar pada kaos yang di sablonnya, memiliki kualitas warna yang agak sedikit pudar di bandingkan dengan sablon manual.

Sedangkan dalam teknik sablon manual itu sendiri, kualitas warna yang ciptakan tergantung dari pekerja atau orang yang menyablonnya itu sendiri.

Karena ketebalan tinta untuk kualitas warna kaos sablon yang baik pada penyablonan manual, dapat di atur oleh pekerja atau orang yang menyablon kaosnya tersebut.

Sehingga dengan sablon manual dapat membuat warna yang tercipta pada kaos yang disablon, akan terlihat lebih cerah dan menarik. Selain itu, gambar yang menempel terkesan lebih nyata.

Lain halnya dengan sablon digital, di mana ketebalan tintanya diatur oleh mesin printer tanpa adanya campur tangan dari orang yang membuat desain gambar sablonnya atau sang operator.

3. Bahan Kaos Menyablon

Bahan kaos yang di gunakan untuk menyablon dengan teknik sablon manual bisa jenis bahan apa saja dan akan selalu menjadi fleksibel, tergantung dari jenis tinta yang di pilih.

Akan tetapi pada sablon digital, biasanya akan lebih optimal jika menggunakan kaos yang terbuat dari bahan katun (cotton) yang 100%.

4. Kompleksitas (Kerumitan) Desain Sablon

Kompleksitas atau kerumitan gambar desain hampir semua bisa di lakukan dengan menggunakan teknik sablon manual, terkecuali gambar atau foto wajah seorang kekasih gelap misalnya, ingin di sablonkan pada kaos! Maka, penyablonannya harus dengan menggunakan teknik sablon digital.

Jadi jika berbicara tentang kerumitan atau komplesitas desain pada sablon manual dan digital, hal tersebut dapat di katakan relatif yang artinya, tergantung dari keahlian yang mengerjakannya serta kebutuhan desin sablon yang di terapkan.

5. Dimensi (Ukuran) Desain Sablon

Luas ukuran atau dimensi desain sablon yang dapat di cetak atau di buat, terutama pada sablon digital itu lebih terbatas ketimbang sablon yang manual.

Karena ukuran luas desain dengan teknik sablon digital, bergantung pada mesin printer yang di gunakan baik itu printer DTG maupun printer sublim dan jenis mesin printer-printer lainnya.

Sedangkan pada sablon manual, dimensi luas desain yang terdapat pada screen ada ukuran untuk desain yang mencapai 50 cm x 40 cm.

Sehingga ukuran dimensi luas yang bisa di terapkan pada teknik sablon manual tersebut, di rasa cukup bisa di andalkan untuk mencetak gambar pada kaos yang memiliki dimensi yang sangat luas.

Meskipun sobat mencetaknya pada kain yang belum di buat menjadi baju atau kaos alias belum di jahit dan masih berupa kain rool, maka dapat di katakan tak ada batasan ukuran luas menyablon pada sablon manual tersebut.

6. Waktu (Durasi) Pengerjaan Penyablonan

Waktu atau durasi yang di butuhkan dalam proses pengerjaan penyablonan pada sablon manual kurang begitu sangat menguntungkan alias kurang unggul atau bisa di katakan agak sedikit lama di bandingkan dengan proses sablon digital.

Jadi jika sobat memerlukan satu kaos untuk disablon dengan waktu yang cepat, maka bisa menerapkan teknik sablon yang digital.

7. Kerumitan (Kompleksitas) Pengerjaan Penyablonan

Perbedaan antara sablon manual dan digital berikutnya atau perbedaan yang ketujuh yaitu terletak pada segi kerumitan dalam mengerjakan penyablonannya, misalnya pengerjaan untuk 1 kaos.

Pengerjaan 1 kaos saja dengan menggunakan teknik sablon manual, tentunya akan terasa rumit dan buang waktu banyak jika harus disablon secara manual.

Karena peralatan pada sablon manual semuanya serba terpisah, dan tanpa mesin printer apalagi perangkat komputer.

Selain itu, keterampilan dan keahlian serta ketelitian juga sangat di perlukan dalam sablon manual agar proses penyablonan tidak terjadi pengulangan oleh karena adanya kesalahan.

Dan bisa jadi hanya karena satu kesalahan penyablonan yang di lakukan dalam sablon manual tersebut, akan membutuhkan peralatan sablon manual yang baru.

Meskipun pada sablon digital kesalahan tersebut pun bisa juga terjadi, akan tetapi dalam hal proses pengerjaan penyablonan yang hanya 1 kaos pada sablon digital sepertinya terkesan lebih simple dan praktis serta tidak merepotkan.

Karena sobat hanya tinggal mengoperasikan perangkat komputer dan mesin printer, dan andai kata terjadi kesalahan pun bisa diperbaiki dengan lebih cepat.

8. Biaya Proses Penyablonan

Lalu yang terakhir kita lihat dari segi biaya proses pengerjaan antara kedua jenis menyablon ini yaitu sablon manual dan sablon digital yang harus juga sobat ketahui.

Biaya pengerjaan yang dapat di keluarkan untuk 1 kaos dengan mengaplikasikan sablon manual, bisa jadi akan terasa lebih mahal ketimbang menggunakan teknik sablon digital.

Karena seperti yang sudah di sampaikan, bahwa peralatan dan bahan yang di perlukan dalam sablon manual semuanya serba terpisah, yang nantinya dapat mengakibatkan ruginya waktu serta tenaga dengan harga 1 kaos yang tidak berimbang!

Terkecuali sobat ada banyak pesanan sablon kaos dengan jumlah lebih dari 10 hingga 100 kaos, maka pengerjaan dengan menerapkan teknik sablon manual adalah merupakan hal yang tepat dan akan di rasa jauh lebih murah.

Kenapa biaya sablon manual bisa lebih murah dengan jumlah pesanan kaos yang banyak?

Karena pada sablon manual ini, berapa pun banyaknya kaos yang hendak disablon dengan kuantitas yang kurang lebih sama untuk beberapa kaos maupun 1 kaos, tetap harus mepersiapkan secreen dan jenis warna tinta sablon terlebih dahulu.

Sedangkan untuk sablon digital itu sendiri, untuk pekerjaan penyablonan 1 kaos atau lebih bisa di kerjakan dengan waktu yang cepat dan singkat.

Akan tetapi dalam sablon digital, sobat perlu membeli perangkat komputer dan mesin print sebagai investasi, yang dapat di katakan harga peralatan sablon digital tersebut, terbilang cukup lumayan mahal.

Belum lagi biaya pemeliharaan, perawatan, serta kerusakan yang harus di keluarkan dari kedua perlengkapan alat sablon digital tersebut.

Makanya banyak para pelaku bisnis sablon digital yang jarang dan bahkan bisa bilang tidak pernah sama sekali memberikan diskon, meskipun pemesannya dengan jumlah banyak.

Kesimpulan:

Tinggalah sobat memilih kebutuhan menyablon seperti apa yang hendak sobat prioritaskan, karena sablon manual dan digital tentunya mempunyai kegunaanya masing-masing.

Jika sobat membutuhkan pengerjaan penyablonan yang cepat dengan kualitas yang baik serta pemesanan penyablonan yang masih minim alias sedikit, maka sablon digital merupakan pilihan yang bagus!

Tapi itu tadi, modal biaya yang di keluarkan untuk sablon digital akan di rasa lebih mahal ketimbang sablon manual.

Jika sobat memperoleh pemesanan sablon kaos yang cukup lumayan banyak jumlahnya, maka sobat dapat menerapkan teknik sablon manual yang di rasa akan jauh lebih murah biaya produksi yang di keluarkan, ketimbang sablon digital.

Jadi itu semua kembali pada sobat ingin menerapkan teknik sablon yang mana, yang pasti sobat dapat menyimak kembali perbedaan-perbedaan sablon manual dan digital diatas hingga benar-benar memahaminya.

Itulah ulasan kali ini yakni tentang perbedaan sablon manual dan sablon digital yang bisa kita sampaikan. Selebihnya mohon maaf jika terdapat kesalahan kata atau kalimat yang tidak dapat di mengerti, karena maklum admin juga masih dalam belajar.

Apakah informasi seperti dapat membantu ? Jika YA, silahkan di bagikan saja melalui tombol media sosial yang sudah di sediakan di bagian bawah ulasan ini.

Sekian dan terimakasih buat sobat semuanya yang sudah setia menunggu update artikel terbaru, dan semoga pembahasan ini bisa berguna dan bermanfaat. Wassalam..!!