Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis Multimeter Dan Cara Penggunaanya

Yuk sob, kita pelajari tentang mulitmeter atau multitester mulai dari pengertian multimeter, fungsi multimeter, jenis-jenis multimeter, hingga bagaimanan cara penggunaan multimeter atau multitester pada umumnya secara baik dan benar.

Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenis Multimeter atau Multitester

Buat sobat yang hoby bergulat dalam dunia kelistrikan maka alat kelistrikan berupa multitester atau multimeter ini sangan diperlukan sekali, oleh karena dalam prakteknya mempunyai fungsi tersendiri berdasarkan jeni-jenis multiteseter yang digunakan.

Tidak jarang, orang-orang yang bergulat dalam bidang listrik mempergunakan alat yang satu ini dalam setiap prakteknya dilapangan oleh karena sudah mengetahui cara penggunaan multitester.

Lain halnya jika sobat belum tahu benar pengertian, fungsi, dan jenis-jenis multimeter atau multitester serta bagaimana cara penggunaannya. Maka, sobat wajib menyelesaikan bacaan ini hingga selesai agar tidak terjadi gagal paham yang akan berujung pada kesesatan ilmu pengetahuan tentang kelistrikan.

Pengertian Multimeter / Multitester

Apa itu Multimeter atau Multitester, pengertiannya adalah alat ukur yang biasa digunakan oleh orang-orang ahli listrik untuk mengukur berbagai macam parameter listrik. Istilah parameter disini bukanlah obat paramex, melainkan ditujukan pada istilah kata dalam dunia kelistrikan seperti tegangan (voltage), arus (current), restitance, hingga kapasitansi dalam rangkaian listrik.

Multimeter sangat berguna dalam dunia elektronika terutama dalam hal perbaikan listrik dan pemeliharaan perangkat listrik. Dengan kata lain alat multitester ini digunakan untuk memeriksa, menguji, dan mendiagnosis permasalahan yang sedang terjadi dalam rangkaian listrik serta memastikan bahwa peralatan atau produk elektroniknya masih berfungsi dengan baik.

Alat listrik multimeter ini sering dipergunakan oleh orang-orang teknisi, insinyur, hingga pemilik rumah guna mengukur paramater listrik dalam berbagai macam aplikasi.

Fungsi Multimeter (Multitester)

Multimeter atau yang juga biasa dikenal dengan nama multitester merupakan salah satu alat ukur yang memiliki beberapa fungsi penting dalam dunia elektronik dan kelistrikan. Lalu, seperti apa fungsi-fungsinya? Berikut ini beberapa fungsi utama multimeter / multiteseter, yakni sebagai alat elektronik dan listrik untuk:

1. Sebagai Pengukur Tegangan (voltage)

Fungsi utama dari multimeter atau multitester adalah sebagai alat pengukur tegangan atau istilah kerennya voltage...!! Ya, multimeter adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan dalam suatu rangkaian listrik.

Dengan alat kelistrikan berupa multimeter ini, sobat dapat menentukan nilai potensial listrik atau perbedaan potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik yang dapat membantu sobat, seperti:
  • memeriksan tegangan sumber daya listrik
  • mengukur tegangan pada berbagai komponen listrik
  • dan memastikan bahwa peralatan elektronik masih berfungsi dengan baik

2. Untuk Mengukur Arus (Current)

Multimeter juga berfungsi sabagai alat untuk mengukur arus listrik dalam suatu rangkaian listrik. Dengan menggunakan alat ini, sobat dapat menentukan jumlah arus listrik yang mengalir melalui suatu titik dalam rangkaian listrik.

Bagi para tukang service elektronik, praktik mengukur arus itu merupakan sesuatu hal yang penting. Tujuannya, adalah untuk memeriksa apakah arus masih berada dalam batas aman ataukah tidak sekaligus untuk memastikan barang elektroni atau peralatan listrik yang diperiksa masih berfungsi dengan baik atau sudah rusak.

Maka dengan alat listrik yang biasa disebut dengan istilah multimeter atau multitester ini, bisa mambantu para tukang service elektronik mengukur arus listriknya, baik arus listrik yang tinggi maupun yang rendah, tergantung pada kebutuhannya.

3. Sebagai Resistance (Pengukur Tahanan)

Multimeter juga berfungsi sebagai alat untuk mengukur tahanan dalam suatu rangkaian listrik. Dengan mempergunakan alat multimeter ini, sobat dapat menentukan besarnya resistance atau hambatan listrik disejumlah komponen atau kabel listrik yang terdapat dalam rangkaian listrik tersebut.

Adapaun tujuan pengukuran tahanan ini sangat berguna untuk memeriksa integritas sambungan sekaligus memeriksa integritas sambungan dan mengidentifikasi komponen yang rusak atau terganggu dalam sebuah rangkaian listrik.

Selain itu, multitester atau multimeter memungkinkan sobat untuk mengukur tahanan dengan berbagai macam tingkatan. Sehingga dapat digunakan pula dalam berbagai aplikasi elektronik dan pemeliharaan perangkat lisrik.

4. Buat Mengukur Kapasitansi (Capacitance)

Fungsi multimeter (multitester) yang keempat adalah sebagai alat pengukur atau buat mengukur kapasitansi, dimana bahasa gaulnya kapasitansi dalam tanda kutip "Capascitance".

Jadi beberap jenis multimeter yang tersedia dipasaran Indonesia saat ini sudah tersedia multimeter yang memiliki kemampuan dalam mengukur kapasitansi yang manfaatnya sangat berguna sekali untuk memeriksa kapasitor dalam rangkaian listrik yang sedang diperiksa.

5. Sebagai Alat Ukur Frekuensi (Frequency)

Fungsi multitester atau multimeter yang kelima, yakni sebagai alat untuk mengukur frekuensi sinyal listrik dalam suatu rangkaian listrik dalam dunia elkteronik dan kelistrikan.

Dengan alat ini, sobat dapat menentukan seberapa sering sinyal listrik berulang dalam satu setiap 1 detiknya, yang mana ini disebut juga dengan istilah frekuensi (frequency).

Jadi alat kelistrikan berbentuk multimeter ini sangat berguna dan bermanfaat dalam pemeliharaan peralatan elektronika, terutama ketika perlu memeriksa frekuensi sinyal atau gelombang yang dihasilkan ataupun yang diterima oleh sebuah perangkat yang terdapat rangkaian listrik didalamnya.

6. Alat Pengujian Dioda dan Transitor

Fungsi selanjutnya multimeter yang keenam adalah sebagai alat kelistrikan untuk menguji dioda dan transitor dalam suatu rangkaian listrik.

Dengan menggunakan alat multitester dalam mode pengujian yang tepat dan sesuai, sobat dapat memeriksa apakah dioda ataupun transitor masih berfungsi dengan baik ataukag sudah rusak.

7. Untuk Mengukur Temperatur (Temperature)

Fungsi berikutnya yakni sebagai alat pengukuran temperatur (temperature), dimana tipe multimeter saat ini sudah tersedia tipe yang dilengkapi dengan probe termokopel yang dapat memungkinkan sobat untuk mengukur temperatur pada suatu rangkaian listrik.

Dalam mode pengukuran temperatur dengan alat multimeter ini, sobat dapat mengukur suhu peralatan elektronik, sistem pemanas dan pendingin, hingga berbagai komponen kelistrikan yang memerlukan pemantauan suhu.

8. Bisa Untuk Mengukur Komponen Aktif

Ya, pada fungsi yang terakhir ini faktanya multimeter bisa dipakai untuk mengukur komponen yang aktif, seperti Transitor dan Integrated Circuit (IC).

Alat kelistrikan berwujud multitester ini dapat membantu sobat dalam memeriksa apakah kedua komponen kelistrikan tersebut (Transitor dan IC) masih berfungsi dengan baik ataukah mengalami masalah.

Dengan alat ini sobat dapat mengukur parameter penting dari komponen kelistrikan aktif, seperti Gain pada Transitor maupun tegangan output pada Integrated Circuit (IC) dengan tujuan pengukuran untuk memastikan bahwa komponen aktif dalam rangkaian listrik masih bisa beroperasi sesuai dengan yuang diharapkan.

Jenis-Jenis Multimeter / Multitester

Terdapat berbagai macam jenis multimeter / multitester yang berbeda dengan fitur dan fungsi yang sesuai untuk berbagai macam keperluan. Berikut ini, jenis-jenis multimeter / multitester yang umum di gunakan dalam dunia elektronika dan kelistrikan:

1. Multimeter Digital (Digital Multimeter - DMM)

mutlimeter digital

Multimeter Digital atau yang biasa disebut dengan Digital Multimeter (DMM) adalah jenis multimeter / multitester yang paling umum digunakan, dimana alat ini sudah menggunakan layar digital untuk menampilkan hasil pengukurannya.

Selain itu, alat ini sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai jenis pengukuran dalam elektonika, kelistrikan, hingga perbaikan peralatan.

2. Multimeter Jenis Analog

multimeter analog

Multimeter jenis alanalog adalah varian multimeter yang menggunakan pengukur jarum atau skala analog untuk menunjukan hasil pengukuran.

Meskipun multimeter jenis digital pada poin pertama lebih umum digunakan saat ini, multimeter jenis analog juga masih dipergunakan dalam beberapa situasi khusus.

3. Multimeter True RMS

multimeter true RMS

Multimeter jenis tru RMS merupakan varian multimeter yang dirancang untuk mengukur sinyal sengan akurasi yang lebih tinggi, terutama ketika sinyalnya bukan gelombang sinus murni.

Istilah kata True RMS itu sendiri, mengacu pada pengukuran "Root Mean Square" yang akurat dari sinyal yang kegunaannya berperan penting dalam berbagai macam keperluan elektronika termasuk juga dalam pemeliharaan listriknya.

4. Specialty Multimeter

mutlimeter speciality

Mulitmeter specialty atau dikenal juga sebagai multimeter khusus, adalah jenis multimeter yang di rancang untuk tugas-tugas khusus tertentu.

Spesialty multimeter ini memiliki fitur tambahan atau mode pengukuran yang khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dalam berbagai bidang.

5. Multimeter Wirelles

multimeter wirelles

Multimeter wirelles atau nirkabel adalah jenis multimeter yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara nirkabel dengan perangkat lain, seperti komputer ponsel pintar, atau tablet.

Komunikasi secara wirelles atau nirkabel ini memungkinkan penggunanya untuk mengirim data pengukuran secara riletime atau untuk merekam data pengukuran yang kemudian hasilnya dapat dianalisa lebih lanjut.

Jadi, multimeter wirelles ini sangat berguna untuk pemantauan jarak jauh atau untuk pengambilan data secara real-time, dimana alat ini juga seringkali di gunakan dalam keperluan pemeliharaan listrik, sistem otomatisasi industri, pemantauan lingkungan, dan masih banyak lagi kegunaan lainnya.

6. Multimeter Compact

multimeter compact

Jenis yang ketiga, yakni terdapat multimeter compact dimana multimeter atau multitester yang satu ini memiliki ukuran fisik yang lebih kecil dan ringan dibandingkan dengan multimeter standar.

Namun, meski ukurannya lebih kecil dari yang standar, multimeter ini masih menyediakan fungsi pengukuran yang sama seperti multimeter standar atau multiteseter jenis lainnya yang sudah kita sebutkan diatas.

7. Multimeter Logging Data

multimeter logging data

Multimeter logging data atau multimeter dengan perekaman data, adalah jenis multimeter yang dilengkapi dengan fitur untuk merekam dan menyimpan data pengukuran dalam waktu tertentu.

Fitur tersebut, memungkinkan parapengguna alat multimeter logging data untuk memantau perubahan nilai pengukuran selama periode waktu yang dinginkan dan kemudian menganalisa data-datanya. Fungsi utama multitester logging data ini, adalah:
  • Untuk perekaman data
  • Analisa data
  • Indentifikasi masalah
  • dan Pemantauan jangka panjang

8. Multimeter Konektivitas USB

multimeter usb

Multimeter dengan konektifitas USB adalah jenis multimeter yang dilengkapi dengan port USB yang memungknkan sobat gypsum untuk menghubungkannya langsung ke komputer atau perangkat lain yang mendukung USB.
Proses pengambilan data dan integrasi dengan menggunakan multimeter yang satu ini hampir sama proses dan fungsinya dengan multitester wirelles pada kelima, yakni sama-sama bisa dihubungkan ke komputer.

Multimeter dengan koneksi USB sering digunakan dalam situasi, dimana terdapat pemantauan jangka panjang, analisis data, atau dekomentasi pengukuran yang membutuhkan kecermatan atau ketelitian.

Cara Penggunaan Multimeter Pada Umumnya

Multimeter adalah alat yang sangat berguna sekali untuk kebutuhan analisa elektronik dan pemeliharaan listrik pada sejumlah elektronik itu sendiri. Dibawah ini, adalah langkah-langkah umum dalam cara penggunaan atau menggunakan multimeter yang bisa sobat ikuti:

1. Pemilihan Mode Pengukuran

Ketika sobat hendak menggunakan multimeter, langkah pertama yang mesti dilakukan adalah memilih mode pengukuran yang sesuai dengan parameter yang ingin sobat ukur.

Adapun beberapa mode pengukuran yang umum digunakan dalam multimeter ataupun multitester, adalah:
  • mode tegangan (volatage)
  • arus (curent)
  • resistance
  • kapasitansi
  • frequency
  • hingga mode transitor testing
Jadi cara penggunaan multimeter pada langkah pertama, tentukan terlebih dahulu parameter yang ingin sobat ukur, seperti voltage (tegangan), curent (arus), resistance (tahanan), kapasitance, frequecy, atau mode transitor testing..!!

Kemudian sesudahnya, tinggalah sobat putar dial atau tombol mode pada multimeternya ke fungsi yang sesuai dengan pengukuran yang ingin sobat lakukan.

2. Koneksikan Probe (Kabel Pengukur)

Pastikan multimeter yang digunakan dalam kondisi mati sebelum menghubungkan probe atau kabel pengukur keperangkat atau rangkaian lisrik yang akan diukur.

Kabel pengukur (Probe) warna merah, biasanya digunakan untuk koneksi positif. Sementara probe atau kabel pengukur warna hitam digunakan sebagai koneksi negatif atau ground.

4. Penyetelan Range

Beberapa multimeter ada yang memiliki mode otomatis (auto-range), dimana akan secara otomatis menyesuaikan jangkauan pengukurannya.

Namun, jika jenis multimeter yang sobat gunakan tidak memiliki fitur semacam ini. Maka, pastikan sobat sudah mengatur jangkauan yang tepat dan sesuai untuk pengukurannya.

Selain itu, jangkauannya juga harus mencakup nilai yang sobat harapkan, tetapi tidak melebihi batas kapasitas maksimun yang bisa dijangkau multimeter.

5. Memulai Pengukuran

Mulailah pengukuran dengan menyalakan multimeter dan hubungkan kabel pengukur (probe) ke titik yang ingin sobat ukur.

Seperti yang sudah dijelaskan dalam cara penggunaan multimeter pada poin kedua diatas, bahwsanya probe atau kabel pengukur warna merah harus terhubung ke terminal positif.

Sedangkan probe (kabel pengukur) warna hitam, harus sobat hubungkan ke terminal bermuatan negatif atau ground. Sehingga, multimeter yang sobat gunakan bisa berfungsi secara baik dan benar.

6. Pemantauan Polaritas (Arah Muatan)

Setelah multimeter terkoneksi dengan benar dan sudah berfungsi sebagaimana mestinya, dimana probe merah dan hitam sudah terhubung ketitik-titik yang seharusnya. Maka, tinggalah sobat memantaui melalui layar multimeter.

Lakukan pemantauan polaritas atau pemantauan arah muatan yang diukur, hingga sobat menemukan akar permasalahannya.

7. Pemutusan Koneksi Pengukuran

Jika sudah di ketemukan akar permasalahannya atau sudah selesai mengukur tinggalah sobat matikan multimeter dan lepaskan probe merah dan hitamnya dari perangkat atau rangkaian yang sudah diuukur.

Namun, jika sobat belum yakin benar tentang hasil pengukurannya. Maka, sobat boleh lakukan kembali pengukurannya dengan mengulangi langkah-langkah dari mulai poin kesatu sampai poin keenam diatas.

8. Interpretasi Hasil Pengukuran

Sesudah sobat melakukan pengukuran juga sudah mematikan kenektifitas pengukurannya dengan mematikan multimeter dan mencabut probe merah dan hitam atau sebelum multimeter dimatikan dan probe merah dan hitamnya dicabut, maka langkah selanjutnya melakukan interpretasi hasil pengukuran.

Baca hasil pengukuran dengan secara cermat dan pastikan sobat bisa memahami nilai yang ditampilkan pada layar multimeter. Perhatikan pula satuan yang digunakan, apakah nilai yang ditampilkannya sudah berada dalam kisaran yang dinginkan.

Itulah pengertian multimeter, fungsi multimeter, dan jenis-jenis multimeter serta cara menggunakan multimeter atau multitester yang dapat kami terangkan buat sobat tercinta larantukagypsum.com yang ingin belajar service elktronika atau belajaar tentang kelistrikan, dimana multimeter merupakan alat yang sangat bergunan dalam mengukur dan menganalisa barang elektronik apakah masih berfungsi dengan baik ataukah sudah rusak.

Apakah ini bisa membantu? Sekian dan terimakasih sudah berkunjung dan menyimak isi dari artikel tentang multimeter atau multitester ini. Jangan lupa, untuk menyimak juga artikel menarik lainnya seputar listrik yang bisa sobat lihat judul-judulnya dibagian paling bawah. Akhir kata, wassalam dan semoga bermanfaat..!!!