Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Aeroponik,Teknik Bercocok Tanam Di Udara.

Budidaya aeroponik di kenal minim risiko hama dan gulma. Hasil panennya unggul karena lebih sehat dan segar. Cocok untuk jenis tanaman berdaun seperti selada.

Aeroponik

Cara menanam hidroponik terbagi atas 6 sistem dan salah satunya adalah aeroponik. Istilah ini terbagi atas dua suku kata yaitu “aero” dan “phonic”.

Kedua kata tersebut berasal dari bahasa Yunani. Aero bermakna udara, phonic mengandung arti cara menanam. Dengan kata lain, aeroponik adalah cara menanam dengan media perakaran udara. Sistem ini di klaim yang paling canggih dalam budidaya hidroponik.

Tanaman yang di hasilkan melalui sistem tersebut juga memiliki citarasa tinggi, renyah, dan beraroma. Untuk mengetahui lebih dalam terkait media berkebun di udara ini, ada baiknya simak dahulu ulasan lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Aeroponik

Aeroponik merupakan sistem berkebun di udara tanpa memakai tanah. Akar tanamannya di biarkan menggantung pada tempat yang memiliki kelembaban tinggi. Perbedaannya dengan sistem hidroponik lainnya adalah pemberian air tidak di alirkan begitu saja.

Melainkan di berikan larutan hara lalu di sembur ke akar tanaman. Larutan hara di butuhkan untuk mendorong tumbuh kembang tanaman. Proses ini sering pula di sebut dengan pengabutan.

Pada media tanah dan air, kebutuhan akan air dan oksigen memiliki pengaruh besar. Pada sistem berkebun di udara ini dua hal tersebut tidak menjadi faktor penghambat. Alasannya karena sistem tidak memakai media tanam.

Kelebihan dan Kekurangan Aeroponik

Ada beberapa kelebihan yang di tawarkan dari segi biaya dan perawatannya. Adapun keunggulannya adalah sebagai berikut:

1. Cepat Panen

Pemberian nutrisi dan air yang efektif dan efisien mendukung tanaman lebih cepat tumbuh dan di panen. Dalam waktu singkat tanaman bisa segera di panen kembali.

2. Tahan Hama dan Gulma

Tanaman tidak di tancapkan ke tanah sehingga tidak ada kesempatan bagi gulma untuk tumbuh. Tanaman yang menggantung di udara lebih tahan terhadap hama. Risiko tanaman rusak minim di bandingkan sistem pertanian konvensional.

3. Tidak Tergantung Musim

Tumbuhan dapat di tanam sepanjang tahun tanpa bergantung pada musim tanam. Hal ini di karenakan kondisi udara dan tanah di luar tidak memengaruhi tanaman yang sedang di budidayakan.

4. Tidak Perlu Mengolah Lahan

Jika menggunakan media tanam tanah, sobat perlu menyiapkan lahan dan menggemburkannya. Sementara pada sistem bercocok tanam di udara, sobat tidak perlu melakukan hal tersebut.

5. Hemat Air & Tenaga Kerja

Kelebihan lainnya dari sistem berkebun ini adalah hemat air. Nutrisi langsung di semprotkan ke akar tanaman sehingga tidak membutuhkan banyak pengairan. Selain itu jumlah tenaga kerja manusia yang terlibat lebih sedikit.

Meskipun sistem ini menawarkan banyak keunggulan namun ada beberapa kekurangan yang di milikinya. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Biaya awal yang di butuhkan untuk merancang sistem tergolong mahal
  • Alat bercocok tanam bergantung pada listrik dan jika tidak ada daya listrik maka tidak bisa bekerja
  • Apabila perawatannya tidak benar dan baik, tanaman dapat mudah terserang penyakit

Rekomendasi Tanaman Aeroponik

Jika ingin bercocok tanam dengan sistem ini, ada beberapa tanaman yang di rekomendasikan. Jenis tanaman yang baik untuk media tanam udara adalah jenis yang berdaun seperti di bawah ini.

1. Kangkung

Kangkung membutuhkan waktu 21 hari untuk dapat di panen. Saat proses menanam, sobat sebaiknya hanya mengisi dua benih saja dalam setiap wadah.

2. Selada

Masa panen selada daun cukup singkat, yakni 1 bulan saja. Makin besar daunnya, maka makin bagus perkembangan selada daun tersebut.

3. Umbi-Umbian

Umbi-umbian mendapatkan nutrisi melalui akarnya. sobat bisa menanam wortel, lobak, ataupun kentang dengan sistem ini.

4. Cabai

Cabai rawit atau keriting sangat bagus di tanam dengan media tanam udara. Waktu panennya adalah ketika tanaman telah memasuki usia 75-85 hari.

5. Tomat

Jenis tomat yang bisa di budidayakan dapat berupa tomat sayur ataupun buah. Waktu panen sekitar 90 hari setelah masa tanam.Tahapan Merakit Sistem Aeroponik

Pada dasarnya sistem budidaya ini membutuhkan beberapa alat dan bahan pendukung di antaranya adalah styrofoam, rockwool, jet pump, pipa PVC, larutan nutrisi dan benih tanaman.

Perakitan pipa PVC juga menjadi dasar instalasi di awal budidaya. Cara perakitannya instalasi dasar adalah :

  1. Siapkan pipa ukuran 4 dim dan potong sepanjang 2 meter. Buat lubang dan pastikan ukurannya sesuai dengan pipa PVC berukuran 2 dim
  2. Sambung kedua pipa tersebut kemudian rangkai secara vertikal

Selain dasar instalasi, sobat juga perlu instalasi pengabutan nutrisi. Cara perakitannya sebagai berikut :

  1. Buat lubang pada pipa ukuran ¾ dim dan beri jarak pada setiap lubang, kira-kira 15 cm! Kemudian sambungkan pipa PVC dengan pipa berukuran 4 dim
  2. Sambungkan bagian ujung pipa PVC ukuran ¾ dim, dengan bak larutan nutrisi.

Setelah menyiapkan perakitan pipa, sobat bisa melakukan penyemaian benih. Simpan benih yang berkecambah dan posisikan akarnya menjuntai ke bawah. Bila di lakukan dengan benar, maka tanaman aeroponik bisa tumbuh dengan subur.