Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Tanaman Aeroponik, Cocok Di Jadikan Bisnis yang Legit dan Menarik

Aktivitas bercocok tanam dan berkebun bukan lagi menjadi pekerjaan khas para petani di desa. Terbukti, kini marak masyarakat kota yang mulai tertarik dengan sistem urban farming.


Bagi Anda yang juga sedang mendalami aktivitas serupa, tidak ada salahnya untuk mencoba metode bercocok tanam dengan sistem aeroponik. Apa Itu Aeroponik?

Istilah ini masih terdengar lebih asing daripada sistem cara tanam sayuran hidroponik yang sudah lebih dulu dikenal masyarakat kita. Keduanya memiliki persamaan yang mencolok, yaitu merupakan teknik menanam tanpa menggunakan media tanah.

Perbedaan hidroponik dan aeroponik terletak pada makna kedua istilah tersebut. Berbeda dengan hidroponik yang menggunakan air sebagai media utamanya.

Sistem ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “aer” yang berarti udara dan “poros” yang bermakna bekerja atau tenaga kerja.

Jadi, aeroponik adalah sistem bercocok tanam yang memanfaatkan udara untuk mendorong pertumbuhan tanaman berupa kabut yang mengandung tinggi nutrisi atau unsur hara untuk disuplai ke akar tanaman.

Tanaman yang tumbuh dengan menggunakan sistem ini terbukti menyerap lebih banyak mineral dan vitamin sehingga membuat tanaman lebih sehat dan berpotensi mengandung gizi yang lebih tinggi.

Keuntungan Menanam dengan Teknik “Akar di Udara”


Dilansir dari jurnal penelitian oleh Reena Kumari dan Ramesh Kumar di tahun 2019 dikatakan bahwa sistem ini memiliki banyak keuntungan yang bisa didapatkan, di antaranya adalah sebagai berikut.

1.Budi daya sepanjang tahun

Lingkungan yang digunakan dalam sistem ini dapat dikontrol sesuai kehendak pribadi sehingga tanaman yang dibudidayakan dapat dikendalikan dengan baik dan bisa ditanam sepanjang tahun tanpa bergantung pada cuaca.

2. Pertumbuhan yang cepat

Tanaman dapat tumbuh dengan cepat karena memiliki akses untuk langsung menyerap oksigen di udara.

3. Hemat dan Efisien

Meskipun memanfaatkan kabut yang juga berbasis air sebagai media untuk menyuplai unsur hara ke akar tanaman, tetapi sistem menanam di udara ini dapat mengurangi penggunaan air hingga 98 persen.

Selain itu, penggunaan pupuk juga berkurang hingga 60 persen dan penggunaan pestisida hingga 100 persen. Meski demikian, hasil panen tetap maksimal.

4. Mobilitas

Berbeda dengan penggunaan media tanah, sistem pertanian yang satu ini memiliki mobilitas yang tinggi karena tanaman sangat mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain.

5. Bebas Penyakit

Karena kondisi pertumbuhan yang bersih dan steril, penyakit tanaman dan infeksi sangat berkurang.

Contoh Tanaman Aeroponik


Ada banyak jenis tanaman yang dapat Anda budidayakan dan layak dijadikan bisnis. Bahkan, tanaman ini dapat meningkatkan citra pertanian yang memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Beberapa contoh tanaman tersebut, antara lain:

1. Buah dan Sayuran

Berbagai jenis buah dan sayuran dapat ditanam dengan mudah dan memberikan hasil yang optimal ketika dibudidayakan dengan sistem ini. Beberapa diantaranya adalah:
  • Wortel
Umumnya, wortel akan sulit dibudidayakan dengan sistem hidroponik, tetapi akan jauh lebih mudah dengan sistem membudidayakannya di udara.

Hal ini karena akar wortel sendiri merupakan produk tanamannya, sehingga jauh lebih mudah ketika sistemnya tipe yang menggantung di udara, bukan dialiri air seperti hidroponik.
  • Melon
Melon perlu dipangkas sesering mungkin dan memberikan banyak ruang untuk tumbuh dan menyebar. Namun, karena bobotnya yang relatif berat, maka perlu penopang ketika tanaman mulai berbuah.
  • Tomat
Metode pertanian ini mendukung budi daya tomat menjadi jauh lebih efisien karena menghilangkan beberapa langkah tertentu ketika menanam secara konvensional.

Sehingga tidak heran jika tomat dapat dipanen setidaknya 5-6 kali setahun, jauh lebih produktif daripada menggunakan metode konvensional yang hanya dapat memanen 1-2 kali dalam setahun.

Selain ketiga buah dan sayuran tersebut, ada juga stroberi, bluberi, anggur, paprika, kentang, timun, brokoli, dan kubis juga bisa dibudidayakan dengan menggunakan sistem ini.

2. Herbs

Tanaman herbs menjadi contoh berikutnya yang bisa Anda coba budidayakan. Penanaman dengan sistem ini memberikan hasil yang lebih optimal dengan memperpendek siklus pertumbuhan sehingga mampu menghasilkan panen beberapa kali.

Jenis herbs yang bisa Anda tanam adalah daun bawang, jahe, daun mint, oregano, basil, dan rosemary.

3. Sayuran Hijau (Leafy Greens)

Sayuran berdaun hijau juga termasuk yang paling mudah ditanam dengan sistem ini. Hasil penelitian di Cornel University telah membuktikan bahwa sistem ini adalah cara paling efisien untuk menanam sayuran hijau.

Hal ini karena sayuran hijau umumnya dapat terkontaminasi patogen tanah, tetapi dengan sistem ini risiko kontaminasi akan jauh berkurang secara signifikan.

Beberapa jenis sayuran hijau yang bisa Anda coba tanam adalah selada, kale, pakcoy, kangkung, dan lain sebagainya.

Itulah sekilas informasi mengenai gambaran dari aeroponik mulai dari keuntungan yang didapat hingga tanaman yang bisa Anda coba budidayakan untuk dijadikan usaha di kebun Anda.