Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciri Khas Sofa Gaya Retro Yang Tidak Lekang Di Makan Zaman

Perbedaan sofa retro dengan gaya lainnya sangat kentara. Pada era 70-an hingga 90-an, gaya ini memakai warna cerah dan kaya akan pattern sehingga terlihat mencolok.

ciri sofa gaya retro

Sofa retro, sangat cocok untuk sobat yang suka dengan perpaduan warna cerah! Retro itu sendiri di kenal sebagai gaya fashion era 70-an dan 90-an. Seakan tidak lekang oleh zaman, gaya ini bertahan bahkan hingga saat ini.

Tidak hanya di dunia fashion, tetapi juga dalam interior desain! Sofa retro juga cocok untuk rumah dengan gaya minimalis, apalagi dengan lahan yang sempit di mana perabotan sebaiknya memiliki ukuran yang kecil.

5 Ciri Sofa Gaya Retro

Berikut beberapa ciri-ciri sofa retro yang umumnya di gunakan pada era retro berkembang. Siapa tahu sobat tertarik menggunakannya pada rumah yang sobat miliki saat ini?

1. Warna Cerah

Gaya retro terkenal akan warna terangnya yang mendominasi, misalnya saja merah, cream, kuning, beige, hijau mint, putih hangat, hingga biru denim. Warna biru menciptakan suasana menyenangkan sehingga bisa untuk relaksasi.

Warna beige memberikan nuansa hangat dan nostalgia karena terinspirasi dari alam. Kuning mentega menjadi andalan warna retro karena mampu meningkatkan pencahayaan. Nuansa segar akan kental terasa.

Hijau mint sendiri cocok untuk sofa ruang makan. Warna kontrasnya yang tajam dapat di sandingkan dengan warna gelap seperti hitam.Gaya retro juga menggunakan warna mauve, yakni gabungan antara ungu dan dusty pink. Cocok untuk suasana keluarga seperti ruang keluarga.

2. Bahan Revolusioner

Bahan yang di gunakan pada sofanya merupakan material revolusioner, misalnya bahan vinyl sampai fiberglass. Bahan-bahan plastik mendominasi untuk kursi, lantai, dinding, bahkan plafon.

Sofa juga di lengkapi dengan bantalan dengan bentuk unik seperti lingkaran, kotak, hingga segitiga. Tentunya, sofa di perkaya dengan warna yang bertabrakan dengan furnitur di sekitarnya.

Misalnya, warna sofa satu dengan lainnya berbeda seperti kuning dan mauve. Jika warna sofa senada, bantal sofa memiliki warna yang berbeda. Bahan sofa kombinasi antara kayu dan plastik maupun semi kulit.

Selain itu, tidak jarang bahan sofa juga menggunakan material yang mahal, misalnya beludru yang memiliki tekstur bulu dan halus. Jika bahan sofa memakai material ini, pemilik perlu perawatan khusus karena sofa tidak tahan air.

3. Prints and Pattern

Tidak hanya itu saja, sofa retro di perkaya dengan tekstur dan motif. Khususnya motif geometris yang umumnya memiliki bentuk lingkaran atau kotak-kotak. Pada era ini, seniman pop art, seperti Andy Warhol, sangat mendominasi iklan-iklan lawas.

Karyanya inilah yang membuat desain retro di penuhi dengan motif. Motif ini biasa di sematkan pada bagian senderan atau tekstur dari meja. Motif polkadot juga sangat mendominasi, apalagi pada bagian rug di bawah sofa hingga sarung bantal.

Biasanya ada hiasan dinding berupa potret tokoh ternama dalam bentuk kartun. Tokoh ini bisa musisi zaman sekarang atau dahulu sebagai elemen khas dari interior retro.

4. Bergaya Scandinavian

Sofa retro pada dasarnya menganut gaya scandinavian. Gaya Scandinavian bisa memaksimalkan pencahayaan pada ruangan. Pemilihan warna sofa, juga dapat memengaruhi pencahayaan ruangan tersebut.

Tarikan pattern yang di pakai cenderung sederhana. Seluruh detail motifnya tidak berlebihan, sehingga dapat tampil dengan istimewa dan kesannya tidak terlihat norak. Selain itu, garisnya yang tegas dapat membuat furniture terlihat dalam rumah terlihat lebih menarik dan menyatu dengan ruangan.

Walaupun sofa memakai warna cerah bahkan motif yang tidak biasa, ruangan tetap akan terlihat rapi dan tidak terisi penuh. Ciri-ciri yang mirip dengan gaya Scandinavian inilah yang membuat retro sering kali di samakan dengan gaya desain dari Eropa timur tersebut.

5. Bentuk Ramping

Sofa dengan gaya retro cocok untuk semua jenis lahan termasuk yang ruangannya sempit sekalipun. Alasannya, bentuk sofa lebih ramping. Ada yang memiliki sandaran tangan dan ada pula yang tanpa armchair.

Walaupun demikian, biasanya bagian kolong sofa cenderung tinggi. Tujuannya agar mudah membersihkannya serta membuat cahaya bisa masuk hingga memantul ke lantai.

Sofa bisa berbentuk L ataupun single sofa yang di peruntukan bagi satu seater saja. Sofa gaya retro ini bisa sobat gunakan untuk area yang lebih personal, misalnya ruang kerja, kamar tidur, hingga ruang belajar anak.

Secara garis besar, gaya retro di dominasi dengan warna yang cerah. Era ini sering memakai dekorasi pop art, kaya akan pattern dan print. Sofa retro terlihat mencolok, tetapi tetap memanfaatkan ruang dengan maksimal. Hal ini di dukung dengan bentuknya yang ramping.